Revolusi Sepakbola Tiongkok a la Presiden Xi Jinping

Sementara Indonesia masih sibuk membenahi PSSI dan kompetisi, Tiongkok sudah lebih dulu merevolusi sistem persepakbolaan nasionalnya dan selesai menghabisi skandal suap dan pengaturan skor di negaranya. Revolusi besar-besaran presiden Xi Jinping benar-benar serius. Presiden Tiongkok sejak 2014 ini adalah penggemar fanatik sepakbola!

PSSI Tiongkok dipisah dari KONI Tiongkok, didorong supaya berorientasi bisnis dan membangun timnas yang kuat. Pembinaan dimulai dengan membangun 50.000 sekolah sepakbola di seluruh penjuru Tiongkok.

Pekan ini, tiga pemain eropa pindah ke klub Tiongkok. Gervinho dari AS Roma, Freddy Guarin dari Inter Milan, dan Ramires dari Chelsea. Ramires bahkan ditebus klub Jiangsu Suning dengan harga selangit, 25 juta pounds atau  setara Rp 496 miliar. Mereka menyusul pemain eropa lain yang sudah lebih dulu merumput di Tiongkok seperti Asamoah Gyan, Robinho, Didier Drogba dan Demba Ba. Asamoah Gyan bahkan digaji 247.000 pounds per pekan, jumlah yang hanya bisa dikalahkan CR7 dan Messi.

Bukan saja pemain hebat eropa yang diborong Tiongkok, pelatih terkenal kelas dunia juga banyak yang diangkut : Sven Goran Eriksson, Marcelo Lippi, Luiz Felipe Scolari hingga Fabio Cannavarro.

Pemerintah menyulap Liga Super Tiongkok menjadi kompetisi bergengsi kelas dunia. Klub-klub didorong supaya berorientasi bisnis. Pemain dan pelatih papan atas didatangkan untuk memberi contoh pengelolaan klub dan bisnis secara profesional. Konon, semua itu bermula dari 50 butir langkah yang dicetuskan Presiden Xi Jinping untuk menjadikan Tiongkok sebagai kekuatan olahraga dunia. Wow.